klik 'SUKA' yaaa ...

Sabtu, 22 Desember 2012

Kegiatan Komunitas para Ibu


Apa yang dilakukan kebanyakan ibu-ibu – entah di perkampungan ataupun komplek perumahan – jika ada waktu senggang? Diakui atau tidak, biasanya kaum ibu ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan ngerumpi, hehehe….

Tetapi, itu tidak semuanya. Di beberapa bagian wilayah yang lain, ibu-ibu lebih senang mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif, entah itu berbentuk pengajian rutin, olahraga dan senam sehat, ataupun aktivitas mengasah ketrampilan dengan membuat pernak-pernik kerajinan dan semacamnya.

Berikut adalah aktivitas ibu-ibu komunitas Yayasan Sekar Pertiwi – mirip namaku ya? – di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, yang mengisi waktu senggang di hari Sabtu dan Minggu dengan belajar berbagai ketrampilan, yang diantaranya adalah: Menyulam !

 Briefing sebelum memulai aktivitas.

Sample untuk membangkitkan motivasi. 

Buku Panduan, didapatkan dari Perpustakaan Desa Cileungsi Kidul. 

Menggambar pola, perlu ketelitian dan kesabaran. 

Praktek langsung, hasil tidaklah penting. 

Hasil sementara, cukup bagus...

Sabtu, 10 November 2012

Satu Pagi di “Sampeureun Resort” Mega Mendung


Mengamati lingkungan sekitar -- entah itu kehidupan manusia, binatang atau tumbuhan -- sungguh menyenangkan, walau kadang tanpa kita sadari. Tetapi, untuk mengabadikan dalam sebuah frame foto, ternyata tidak segampang yang diduga. Sebuah foto, hanya bisa ‘menggambar’ sebatas bingkai yang ada, tidak seluas pandangan dengan mata telanjang.

Sehingga, kalau ada yang mengatakan bahwa sangat sulit membuat foto yang bisa ‘bercerita’ banyak, apalagi kalau foto itu berisi satu benda saja, memang begitulah adanya. Apalagi bagi seorang pemula di dunia fotografi seperti saya.

Berikut adalah hasil jepretan saya dalam mengabadikan beberapa benda yang ada di sekitar, terutama tumbuhan. Lokasinya di daerah Puncak (Bogor), tepatnya di Sampeureun Resort, Desa Suka Galih, Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Pemotretan dilakukan pada pagi hari. Hasilnya? Silahkan dinilai sendiri…..

 Benalu Cemara : Hidup bersama, tanpa saling mematikan.

 Tidak Bersamaan : Meski dalam satu kelopak, ternyata berkembangnya sendiri-sendiri.

 Kontras : Warna merah dan putih diantara gradasi warna (dominan) hijau.

 Menunggu Waktu : Daun palem botol yang sudah mengering, akhirnya akan jatuh dengan sendirinya.

 Laba-laba : Salah satu binatang yang bertahan di udara dingin sekalipun.

 Menyimpan Air : Disela-sela kelopak daun, air masih nampak menggenang.

 Tak Terawat : Kecantikan tumbuhan ini 'berkurang' karena tidak terawat dengan baik.

Purna Tugas : Dua kuntum bunga menunggu kering, dan akhirnya gugur. 

Bunga Liar : Tumbuh diantara rerumputan, menjadi nampak indah karena begitu kontras. 

Tetap Indah : Meski sekitarnya tidak terawat, kemunculan bunga ini bisa menyita perhatian karena ke-gagah-annya.

Rabu, 17 Oktober 2012

Akhir Pekan di Villa KALISTA Cisarua


Lucu juga, untuk mengisi liburan di akhir pekan – hari Sabtu dan Minggu – kadang kami (ayah, ibu dan adik-adik) harus berunding ramai, bahkan kadang disertai dengan voting segala. Bukannya apa, meratanya kemacetan dimana-mana membuat kadang kami harus berfikir ulang untuk menentukan obyek wisata untuk berlibur di akhir pekan. Bandung yang dulu jadi favorit, kini sudah dicoret dari pilihan utama. Demikian juga dengan kawasan Puncak (Bogor), baru mendengar “namanya” disebut, kami sudah membayangkan harus sabar bermacet ria di tol Ciawi.

Nah, minggu kemarin ayah memberi pilihan untuk mengisi libur akhir pekan dengan mengunjungi Tante Al, adik sepupu ayah – tepatnya anak dari Om-nya ayah – yang ada di Cisarua. Sungguh diluar dugaan, ternyata Tante Al menempati rumah di Villa Kalista yang berlokasi di ‘belakang’ perkebunan ‘Teh Walini’ Gunung Mas, Puncak.

Dari sisi pemandangan, sungguh indah. Karena kami bisa menikmati keindahan alam – utamanya perkebunan teh Gunung Mas – dengan leluasa. Belum lagi di Villa Kalista yang sangat luas (kata Tante Al sekitar 3 hektare), aku dan adik-adik, Tyo dan Tomy, bisa bermain sepuasnya. Mulai dari outbound, renang, sampai fitness dan main basket. Berikut (sebagian) foto yang aku buat :

 Jalan menuju Villa Kalista, tepat berada di belakang perkebunan teh Gunung Mas.

 Tomy, dengan beraninya jalan sendiri ke tengah perkebunan teh.

 Ibu berpose di halaman Villa Kalista (untung lagi nggak hujan).

 Becanda ala Ayah dan Tyo.

 Sebelum pulang, Ayah dan Tyo menyempatkan renang di rumah Tante Al.

Apakah ini yang disebut "Benalu Teh" yang katanya bisa dibuat obat ?

Rabu, 19 September 2012

Museum Fatahillah (Kota Tua), Riwayatmu Kini....


Pernah dengar kawasan atau obyek wisata “Kota Tua” di Jakarta? Yup, sebuah kawasan yang terdiri dari gedung-gedung tua peninggalan jaman kolonial Belanda, yang berada di wilayah barat kota Jakarta. Banyak gedung yang masih dimanfaatkan, terutama untuk museum. Tetapi ada juga yang sudah tak terawat dan terbengkalai.

Nah, salah satu museum tersebut adalah museum Fatahillah, yang menjadi pusat keramaian di “Kota Tua” ini. Museum Fatahillah ini juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia, yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.

Menurut data dari Wikipedia, gedung ini dulu adalah sebuah Balai Kota (bahasa Belanda: Stadhuis) yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunan itu menyerupai Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.

Meski punya nilai sejarah tinggi, kawasan museum Fatahillah ini sungguh memprihatikan. Antara pedagang asongan, jasa sepeda tua, sampai tukang andong (sado) bercampur baur di pelataran museum tanpa beraturan. Sehingga pengunjung jadi kurang nyaman. Apalagi sampah juga berserakan dimana-mana, bercampur daun pepohonan yang berguguran. Belum lagi kalau sudah musim hujan, waduuuh…, parah banget !

Berikut foto-foto yang saya ambil beberapa waktu lalu, saat berkunjung ke kawasan Kota Tua, saat musim hujan sudah tiba.

 Sedang dalam perbaikan, Museum Fatahillah nampak kumuh dan kurang indah.


Tidak ada yang mengatur, mobil pick-up, sepeda motor dan sado parkir sembarangan.


 Lebih parah lagi, pedagangan asongan (baik yang jalan kaki maupun pakai gerobak) leluasa berkeliling seputaran museum.

 Di dalam museum, udara berbau busuk dan pengap, karena jendela-jendela besar ditutup semua (biasanya dibuka).

Saat hujan turun, ruangan dalam museum bocor dan lantai menjadi basah. Bisa jadi ini mempercepat pelapukan lantai kayu yang tentunya sudah berumur ratusan tahun.

Sisi menariknya, sepeda yang disewakan semuanya nampak "tua" ditambah lagi dengan topi-topi dari jaman penjajahan Belanda.

Sabtu, 11 Agustus 2012

BOLING Bupati Bogor di Kecamatan Cileungsi


Untuk menjawab permasalahan-permasalahan di masyarakat, Bupati Bogor – Bapak Rachmat Yasin (biasa disingkat RY) -- melakukan kegiatan rapat minggon atau Rebo Keliling (Boling) secara bergilir di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Tak terkecuali di Kecamatan Cileungsi, yang dilaksanakan pada hari Rabu (27 Juni 2012).

Boling di Kecamatan Cileungsi sangat meriah. Selain acara utama – yang ditempatkan di tenda tertutup warna putih di halaman kecamatan – berupa tatap muka Bapak Bupati dengan perangkat dinas terkait tingkat kabupaten, Muspida dan Muspika serta tokoh dan warga masyarakat Cileungsi. Sedang diluar areal kecamatan, juga dimeriahkan oleh puluhan stand bazaar dan panggung hiburan rakyat.

Yang menarik, Bapak Bupati Rachmat Yasin sempat melontarkan pujian, “Boling kali ini merupakan Boling yang paling ramai dihadiri oleh warga diantara kegiatan Boling yang pernah saya laksanakan di tempat lain, namun melihat kondisi bangunan kantor yang sudah tidak layak ini maka saya merenovasi kantor Kecamatan Cileungsi ini menjadi lebih megah agar sesuai dengan kemegahan masyarakatnya yang sudah mencapai 250 ribu jiwa,” katanya.

Berikut adalah moment-moment menarik saat kehadiran Bapak Bupati Bogor dan rombongan, serta beberapa foto yang diambil di lokasi seputaran kantor Kecamatan Cileungsi.


Sejak pukul 7 pagi, para tamu sudah berdatangan dan mengular (antri) masuk halaman kecamatan. 

Persiapan menyambut kedatangan Bapak Bupati Rachmat Yasin -- dipimpin langsung Bapak Camat Beben Suhendar -- bercampur baur antara aparat, wartawan, dan masyarakat yang antusias ingin melihat Bupati-nya.

Bapak Camat dan Ibu Beben Suhendar bersiap menyambut Bapak Bupati, didampingi Putri Pariwisata Kabupaten Bogor. 

Brifing komposisi barisan penyambutan, serius tapi santai. Yang penting acara bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan apapun. 

Para penari "terhimpit" barisan keamanan (Satpol PP), para undangan, wartawan dan masyarakat yang ingin mengabadikan kehadiran Bapak Bupati Rachmat Yasin di Kecamatan Cileungsi. 

Yang ditunggu-tunggu akhirnya hadir di tengah masyarakat Kecamatan Cileungsi, Bupati Kabupaten Bogor - Bapak Rachmat Yasin beserta Ibu.
-->

Senin, 16 Juli 2012

Benda di (Kamar Mandi) Hotel

Memperhatikan benda di sekitar kita -- apalagi yang kelihatannya nggak penting -- kadang memang tak terpikirkan. Tidak perlu yang tempatnya jauh, apalagi sampai diluar rumah, apakah kita pernah memperhatikan dengan seksama? Sebagai contoh, gagang pintu dapur rumah kita misalnya, apakah pernah kita perhatikan dengan sungguh-sunggu bentuk, warna atau lekukannya ? Pasti sebagian besar mengatakan TIDAK! (lagipula, peduli amat dengan benda-benda tersebut, hehehe…).

Nah.., saat berkesempatan liburan ke Lombok – ini nama pulau di propinsi Nusa Tenggara Barat – bersama keluarga di awal Juli 2012, kesempatan untuk ‘mengabadikan’ benda-benda sepele di sekitar kita muncul begitu saja. Tak perlu jauh-jauh, beberapa benda di kamar mandi hotel ternyata cukup menarik untuk difoto (seperti biasa, kualitas dan hasil ‘jepretan’ mohon dimaafkan kalau masih amatiran).

Oh hiya, nama hotelnya :
Jl. Raya Senggigi Km.4, PO BOX 1112, Mataram, Lombok ; Telp 0370-693045, Fax. 0370-693043 ; Email: lombok@jayakartahotelsresorts.com.


 Lampu sudut (yang ini ada di kamar sih...)

 Perlengkapan mandi (sabun, pasta gigi & gelas kumur)

 Kran air wastafel.

 Gulungan tissue toilet.

Saklar listrik.

Rabu, 27 Juni 2012

Pemenang Lomba Menggambar

-->
Kalau dalam topik sebelumnya menampilkan foto-foto suasana Lomba Mewarnai dan Menggambar tingkat TK, SD/MI se-Cileungsi -- dalam rangka Pembukaan Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi (Kabupaten Bogor) -- maka kini giliran foto-foto juara dari perlombaan tersebut, yang akan ditampilkan. Karena sangat sayang untuk dilewatkan kalau gambar-gambar yang dihasilkan adik-adik berpotensi ini tidak “ditayangkan” untuk umum.

Memang tidak semua hasil gambar yang bisa dimunculkan disini, tetapi foto-foto yang ada ini sudah bisa mempresentasikan begitu berbakatnya adik-adik ini dalam dunia menggambar. Simak saja foto hasil gambar yang dihasilkan : Dinda Octa R. dari SDN Cinyosog 02, Rosi Dwi A. dari SDN Limus Nunggal 03, dan Alun Mega Putri dari SDN Pasir Angin 02. Siapa yang menyangka kalau mereka semuanya masih duduk di bangku kelas IV SD ?

 Hasil karya Rosi Dwi A. (kelas IV) SDN Limus Nunggal 03 - Cileungsi.

 Hasil karya Alun Mega Putri (kelas IV) SDN Pasir Angin 02 - Cileungsi.

Hasil karya Dinda Octa R. (kelas IV), SDN Cinyosog 02 - Cileungsi.

 Kompilasi 4 besar pemenang lomba menggambar.

 Pembagian hadiah di atas panggung.
-->

Jumat, 18 Mei 2012

Lomba Mewarnai & Menggambar

Dunia anak-anak memang penuh warna dan fantasi, selain keceriaan dan kebersahajaannya. Itulah yang ‘tertangkap’ kamera saat diadakan Lomba Mewarnai dan Menggambar tingkat TK, SD dan MI se Kecamatan Cileungsi, tanggal 28-29 April 2012 silam.

Lomba yang diadakan untuk ‘menandai’ dibukanya Perpustakaan Umum Desa Cileungsi Kidul (Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor) ini mendapat sambutan sangat antusias, karena tidak kurang dari 640 peserta memenuhi areal lomba di Halaman Parkir Ruko Perumahan Grand Harmony, Cileungsi. Dan nyatanya tak hanya peserta, sponsor pun seperti tak mau kalah ‘berlomba’ memberikan support pada acara tersebut.

Memang lomba sudah usai, hadiah pun sudah dibagikan -- baik pada peserta lomba di 3 kategori, maupun doorprize untuk pengunjung (yang paling besar sebuah kulkas) -- tetapi ‘semangat’ lomba juga harus tetap menyala, terutama pada Perpustakaan Desa yang diharapkan menjadi (salah satu) sumber ilmu bagi generasi penerus bangsa. Semoga!

 Serius, tetapi tetap senyum dan gembira.

 Peserta serius berlomba, panggung hiburan juga tetap jalan.

 Support orang tua tak henti-hentinya diberikan dari pinggir area lomba.

 Pak Apan Suryadi (Sekretaris Panitia), mendampingi putra tercinta berlomba.

 Hampir selesai nih..., tapi badan pegel-pegel, nunduk melulu sih...

 Alikaaaa..... ! Salah satu peserta wakil Bimbingan Belajar "Bunga bangsa"

 Anak-anak ikut lomba, ibu & guru pembimbing asyik belanja di Bazaar Murah...

Peserta membludak, sampai meluber ke halaman (teras) Perpustakaan Umum Desa.